Heroes


"Ibu" adalah a heroine in my life, ia adalah wanita yang penuh kasih sayang dan kelembutan, berusaha memberikan yang terbaik untuk ketiga putra-putrinya. Ibu juga bisa menjadi sosok Guru yang sangat disiplin saat mendidik saya dan kedua saudara saya. Mungkin salah satu faktornya adalah profesi yang Ibu jalani sebagai seorang Guru Matematika. Sehingga ibu menerapkan beberapa aturan yang harus kami taati dalam kehidupan sehari-hari, terutama pendidikan. Disamping kami mendapatkan pendidikan di sekolah, ibu juga memberikan pendidikan di rumah seperti mengajari tatakrama, mengawasi kami saat belajar,  memberikan wawasan pengetahuan. Ibu juga sangat memperhatikan lingkup pergaulan yang putra-putrinya pilih. "Ibu selalu berpesan "bergaul lah dengan semua orang nak . namun,  pilihlah teman yang membawa mu pada kebaikan, yang ada untuk mu saat tawa dan juga saat menangis". Pada saat saya masih anak-anak sampai masa remaja, saya merasa peraturan yang ibu terapkan terlalu mengikat, sehingga saya sering sekali protes kepada ibu mengapa ada begitu banyak aturan yang harus saya patuhi, dan ibu akan memberikan pengertian kepada saya dengan penuh kelembutan. Tapi, sekarang saya baru menyadari kalau semua itu bukanlah aturan tapi nasehat yang ibu berikan untuk kebaikan kehidupan putra-putrinya. Karena hal itu, saat ini saya berusaha untuk selalu mendengarkan nasehat-nasehat yang ibu berikan. Bagi saya saat ini, beliau tidak hanya berperan sebagai ibu, namun juga sebagai seorang teman untuk kami bertiga, malaikat kecilnya yang sudah beranjak dewasa. Beliau selalu tau bagaimana cara menenangkan perasaan saya dan kedua saudara saya, saat kami mempunyai masalah, karena ibu sangat mengerti pribadi putra-putrinya.  

"Ayah" adalah a hero in my life, beliau adalah sosok ayah yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kami putra-putrinya, karena beliau ingin kami hidup tanpa kekurangan dan mendapatkan pendidikan yang terbaik hingga menempuh pendidikan ke perguruan tinggi. Ayah jarang sekali marah, tapi sekalinya marah ayah bisa jadi sangat menakutkan dan hal ini terjadi jika kami melakukan kesalahan dan melanggar nasehat-nasehat ayah. Tapi bagi saya ayah itu friendly, kakak dan adik saya setuju dengan pendapat ini. Karena ayah mau mendengarkan saat kami mengemukakan pendapat. Jika memberi nasehat, ayah menggunakan bahasa yang singkat serta lugas, sehingga kami jadi lebih mudah memahami dimana letak kesalahan yang sudah diperbuat.
Waktu kecil orang-orang bilang wajah saya mirip dengan wajah ayah, selain itu saya juga punya hobi yang hampir sama dengan beliau. ayah dan saya sangat senang menonton acara TV yang menyajikan wawasan pengetahuan, contohnya stasiun tv discovery channel, dan mendengarkan music country. Ayah sering memperbaiki sendiri furniture2 di rumah yang rusak, setiap ayah memperbaikinya saya juga akan ikut membantu beliau, meskipun saya malah sering membuat ayah semakin repot. Mungkin karena hal itulah saya menjadi sangat mirip dengan ayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar