Jumat, Maret 08, 2013

Panggilan memenuhi kewajiban dan dakwah itu tak boleh ditunda

Hari itu suara muadzin mengumandangkan adzan magrib terdengar nyaring sampai ke Averous. Akhwat-akhwat yang lagi pada sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri atau yang lagi pada gumpul berhenti sejenak untuk menunaikan shalat magrib, hari itu saya tengah berpuasa dan memutuskan untuk makan dulu sebelum shalat karena udah lemes banget seharian berada di perpus kampus. 
Saat saya tengah menikmati hidangan berbuka, para akhwat manggil sambil teriak dari mushala yang terletak dilantai satu kosan " teh yuni .. teh yuun.. shalat yuk..", karena kamar saya berada di lantai dua dan posisinya tepat di samping atas mushala membuat suara mereka cukup jelas kedengeran. 
Dengan energi yang sudah mulai terkumpul lagi setelah menyantap beberapa suap nasi, saya menjawab sambil setengah berteriak " duluan aja.., yuni lagi makan, masbuq", kemudian ada balasan dari bawah " kita tungguin kok..". Fuft, jawaban mereka membuat saya harus segera kebawah.
Setelah selesai berwudhu saya berjalan ke arah mushola dengan mukena dan sajadah yang masih ditangan, saya berjalan sambil pasang senyuman lebar.. tapi sebenarnya lebih ke senyum-senyum geje sih, karena saya  adalah orang yang ditunggu-tunggu dari tadi sebab dikosan ada peraturan bahwa orang terakhir yang datang kemushala di waktu shalat adalah imam untuk saat itu dan saya adalah orang yang sering datang terakhir. Dan mereka rela lama nungguin. 
Sesampainya di mushala salah satu akhwat langsung mengambil sajadah yang ada di tangan saya dan bilang " teh pake sajadah saya aja yang udah di gelar di tengah, sajadah teteh saya pinjem ya buat di shaf kedua". melihat tingkah akhwat ini saya cuma bisa tersenyum geli, kemudian berdiri di tengah shaf pertama sambil memakai mukena.
Tiba-tiba, dari samping kanan saya ada akhwat yang bicara "teh suratnya jangan baca yang panjang-panjang ya.. baca 3 kul aja teh"
Perkataan si akhwat ini membuat saya tertawa karena dia kok request begitu, kemudian bertanya "kenapa emangnya dek?"
si akhwat "soalnya saya pengen ke toilet teh"
saya "ya sudah nanti yang dibaca dua diantara tiga kul deh" sambil senyum.
Saya tersadar dan jadi merasa bersalah karena sudah membuat dia dan yang lainnya menunggu. Sesuai permintaan si akhwat saya membaca surat Al Falaq dan An Nas, karena yang dimaksud dengan 3 kul oleh akhwat ini adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas.
Jadi shalat magrib berjamaah pada hari itu berlangsung lebih cepat dari biasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar